Laporan Kasus Dbd Pada Anak

Laporan Kasus Dbd Pada Anak

Laporan Kasus | Vini Fortunata BAB I IDENTITAS PASIEN No. Rekam Medis : 00.11.XX Tanggal Masuk Rumah Sakit : 4 Mei 2011 Pukul : 16.30 WIB Kelas Perawatan : III Dokter yang merawat : dr. R, SpKJ Riwayat Perawatan : Perawatan ke – XX Catatan Perawatan di Sanatorium Dharmawangsa : I. Tanggal 15 Agustus 1986 – 4 September 1986 II. Tanggal 23 Desember 1986 – 17 Januari 1987 III. Tanggal 24 Februari 1988 – 9 Maret 1988 IV. Tanggal 26 Maret 1988 – 8 April 1988 V. Tanggal 22 April 1989 – 10 Mei 1989 VI. Tanggal 25 Desember 1996 – 5 Februari 1997 VII. Tanggal 14 Juli 1997 – 6 Agustus 1997 VIII. Tanggal 20 Juli 1998 – 21 Agustus 1998 IX. Tanggal 5 Mei 1999 – 14 Mei 1999 X. Tanggal 5 Agustus 1999 – 1 September 1999 XI. Tanggal 1 Desember 1999 – 5 Januari 2000 XII. Tanggal 26 Agustus 2000 – 13 Oktober 2000 XIII. Tanggal 3 September 2001 – 31 Oktober 2001 XIV. Tanggal 21 Agustus 2002 – 14 September 2002 XV. Tanggal 7 November 2002 – 5 Desember 2002 XVI. Tanggal 9 November 2003 – 12 Desember 2003 XVII. Tanggal 3 Januari 2004 – 21 Februari 2005 XVIII. Tanggal 29 Maret 2009 – 29 Maret 2010 XIX. Tanggal 1 September 2010 – 24 November 2010 XX. Tanggal 4 Mei 2011 – sekarang Universitas Tarumanagara 1 Laporan Kasus | Vini Fortunata Nama : Ny. E Jenis Kelamin : Wanita Umur : 58 tahun Tempat /Tanggal Lahir : Jakarta, 7 November 1958 Bangsa / Suku : Indonesia/ Jawa Agama : Katolik Pendidikan terakhir : Sarjana Sastra Perancis (S1) Pekerjaan : Guru bahasa Perancis Status Pernikahan : Cerai Alamat : Jl. Bukit Cinere Kav. A13, Jakarta Selatan Universitas Tarumanagara 2 Laporan Kasus | Vini Fortunata BAB II STATUS PSIKIATRI Anamnesis diperoleh melalui alloanamnesis dan autoanamnesis: I. AUTOANAMNESIS Hari/ tanggal : Sabtu, 8 Juli 2017 Waktu : 10.00 WIB - selesai Tempat : Di ruang makan bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa Hari/ tanggal : Senin, 10 Juli 2017 Waktu : 09.00 WIB - selesai Tempat : Di ruang makan bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa Hari/ tanggal : Selasa, 11 Juli 2017 Waktu : 10.00 WIB - selesai Tempat : Di ruang makan bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa II. ALLOANAMNESIS Didapat dari : Tn. N Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 33 tahun Bangsa/Suku : Indonesia Pekerjaan : Perawat Sanatorium Dharmawangsa Pendidikan terakhir : Sarjana Keperawatan Hubungan dengan pasien : Perawat pasien Hari/tanggal wawancara : Senin, 10 Juli 2017 Waktu/tempat wawancara : 11.30 WIB / Ruang Perawat Universitas Tarumanagara 3 Laporan Kasus | Vini Fortunata Keluhan Utama Pasien suka mengamuk, berteriak-teriak dan mengurung diri di kamar selama tiga hari. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien sedang bermain kartu di ruang makan bangsal perawatan wanita kelas III Sanatorium Dharmawangsa dengan Bu Maya (teman sekamar pasien). Sambil bermain, pasien bercerita tentang cerita hidupnya. Pasien mengatakan ia tidak tahu mengapa ia dibawa ke Sanatorium Dharmawangsa. Pasien sudah beberapa kali masuk keluar Sanatorium Dharmawangsa. Awalnya, pasien mengatakan saat ia sedang di kamar tidurnya di rumah orang tuanya, ia dihampiri oleh Tuhan Yesus dan Bunda Maria. Pasien mengaku melihat Tuhan Yesus berjubah putih bercahaya, berambut sepundak dan berikal dengan wajah bercahaya sehingga ia tidak dapat melihat wajah Yesus secara langsung. Pasien mengaku, Tuhan Yesus melindungi pasien dari Dewa Zeus yang suka menganggu pasien. Semenjak saat itu, pasien dibawa berobat ke Sanatorium Dharmawangsa dan dirawat inap. Setelah keluar dari rawat inap pertamanya, pasien mengaku mengalami amnesia dan lupa segalanya. Pasien mengaku ada seorang laki-laki Jepang bernama Akiyo menyukainya. Pasien mengaku Akiyo adalah ahli waris perusahaan Toyota. Pasien dan Akiyo menikah di Jepang dengan upacara agama Kristen sesuai dengan suaminya. Namun beberapa tahun setelah itu, ia kembali ke Indonesia karena Gusdur harus lengser dan ia dipanggil oleh partai Golkar untuk mengurusi urusan partai. Saat pasien kembali ke rumah orang tuanya, tetangga-tetangganya mengatakan dia sudah meninggal karena dicekik. Saat di Indonesia, pasien bertemu dengan seorang laki-laki bernama Brandon, mereka berpacaran dan memiliki seorang anak laki-laki bernama Nathaniel. Namun saat pasien harus kembali ke Sanatorium Dharmawangsa, Brandon dan Nathaniel pindah ke Belanda. Akiyo yang Universitas Tarumanagara 4 Laporan Kasus | Vini Fortunata mengetahui bahwa pasien mempunyai anak dengan laki-laki lain marah dan ingin cerai. Pasien mengaku tidak cerai dengan Akiyo, hanya berpisah saja, lalu Akiyo pindah ke Los Angeles untuk membuat lagu dengan Katy Perry namun belum selesai karena Katy Perry masih harus menyelesaikan projectnya dengan Ariana Grande yang gagal karena kejadian pemboman saat konser di Manchester kemarin. Pasien mengaku berhubungan dengan Akiyo melalui televisi. Pasien mengaku telah mengarang dua buah buku, yaitu “Ya Inspirasiku” pada tahun 2010, dan “Human Condition” pada tahun 2006. Buku Human Condition laku keras dan telah dialih bahasa ke Bahasa Mandarin, terjual 5 juta buku di Korea, dan jutaan lainnya di Vietnam, Singapore dan negara Asia lainnya. Pasien mengaku, Pangeran Charles mengirim email untuk dirinya yang berisikan pujian tentang buku yang ia terbitkan. Saat ini pasien juga tengah mengarang buku dengan seorang temannya yaitu orang Filipina bernama Edward dan akan menerbitkan bukunya segera setelah keluar dari Dharmawangsa. Ia juga mengatakan bahwa ia dan Edward akan menikah setelah ia keluar dari Sanatorium Dharmawangsa karena menurut pasien, semua orang filipina baik hati dan ramah. Sejak 1,5 bulan sebelum dirawat, pasien tidak mau minum obat karena capek dan pasien merasa obatnya tidak manjur. Pasien juga tidak mau ke dokter dan hanya mengurung diri seharian di kamar, tidak mau makan, minum, serta mandi. Pasien mengatakan banyak tetangganya yang mengincar rumah pasien di daerah Cinere semenjak ayah pasien meninggal. Pasien juga mengatakan bahwa para tetangganya dapat mengetahui isi pikiran atau aktivitas pasien, walau pasien tidak mengetahui bagaimana caranya. Sejak menjalani perawatan di Sanatorium Dharmawangsa, pasien sudah bisa merawat kebersihannya. Pasien juga mau minum obat teratur. Keseharian pasien selama di Sanatorium Dharmawangsa yaitu menonton Universitas Tarumanagara 5 Laporan Kasus | Vini Fortunata televisi, membaca koran, bermain kartu dan berbincang-bincang bersama pasien lain serta koas. Riwayat Penyakit Sebelumnya 1. Riwayat Penyakit Psikiatri Tahun 1986, keluarga pasien menyadari bahwa sifat pasien aneh. Keluhan ini muncul karena skripsinya kerap ditolak. Pasien juga merasa tersaingi dan pasien menjadi sering marah-marah di rumah tanpa sebab yang jelas, mudah curiga, melempar-lempar barang jika sedang marah, dan sering tidak mau mandi. Pada tanggal 15 Agustus 1986 pasien di bawa ke Sanatorium Dharmawangsa untuk dirawat. Hampir setiap tahun sampai saat ini pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa karena alasan yang sama, yaitu pasien tidak mau makan, tidak mau minum obat, tidak mau kontrol ke dokter, tidak mau mandi, tidak mau merawat diri dan mengurung diri di kamar serta berhalusinasi mengenai Zeus, Yesus dan Bunda Maria. 2. Riwayat Kondisi Medik Umum Sebelum timbul gejala, pasien tidak pernah mengalami trauma kepala maupun riwayat perawatan di rumah sakit. Namun, pada tahun 2004 pasien mengidap diabetes melitus. Saat ini pasien mengkonsumsi obat-obatan psikotropika dan obat anti diabetes oral. 3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA) Pasien tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang maupun mengkonsumsi rokok dan alkohol. Riwayat Keluarga Ayah pasien bernama Tn. S adalah seorang Kolonel Angkatan Darat (purnawirawan) berasal dari Jawa Timur dan sudah meninggal pada bulan Mei 2004 dikarenakan usia yang sudah tua dan sering sakit-sakitan terutama gangguan pencernaan. Sedangkan ibu pasien yang bernama Ny. R adalah ibu rumah tangga, berasal dari Solo dan sudah meninggal pada bulan April 1993 karena penyakit diabetes mellitus yang dideritanya. Universitas Tarumanagara 6 Laporan Kasus | Vini Fortunata Pasien sangat dimanja oleh keluarganya. Pasien dibesarkan dalam keluarga yang berekonomi cukup mapan sehingga pasien juga seringkali bepergian ke luar negeri bersama orang tuanya. Hubungan pasien dengan orang tua cukup baik, dan anggota keluarga yang lain juga memperhatikan pasien. Pada tahun 2002 pasien menikah dengan Tn. I, namun tidak memiliki anak. Selama pernikahannya, hubungan pasien dengan suaminya kurang harmonis dan suami pasien lebih sering memanfaatkan harta kekayaan pasien dan keluarganya. Kemudian suami pasien meninggalkan pasien karena merasa malu atas kondisi pasien. Akhirnya berdasarkan saran Tn. W (saudara sepupu pasien), pasien bercerai dengan Tn. I. Sampai saat ini tidak diketahui keberadaan mantan suami pasien. Sejak kedua orangtuanya meninggal, pasien hidup sendiri dan tinggal bersama pembantunya. Walaupun saudara sepupu pasien, Tn. W terkadang menjenguk pasien, namun pasien merasa sendirian dan tidak ada yang memperhatikan. Diketahui bahwa nenek pasien dari pihak ibu kandung pasien pernah mengalami gangguan jiwa, namun tidak pernah mendapatkan perawatan. Pohon Keluarga Kandung Pasien : Keterangan : : Wanita (pasien) : Wanita meninggal dan pernah menderita gangguan jiwa (nenek pasien) : Laki-laki meninggal (kakek dan ayah pasien) Universitas Tarumanagara 7 Laporan Kasus | Vini Fortunata : Wanita meninggal (ibu pasien) : Laki-laki (mantan suami pasien) : Bercerai Susunan Anggota Keluarga Kandung Pasien : 1. Nama : Tn. S (Alm.) Pekerjaan : Kolonel AD (Purnawirawan) Agama : Islam Status perkawinan : Menikah Hubungan dengan pasien : Ayah kandung 2. Nama : Ny. R (Alm.) Pekerjaan : Ibu rumah tangga Agama : Islam Status perkawinan : Menikah Hubungan dengan pasien : Ibu kandung 3. Nama : Ny. A (Alm.) Pekerjaan : Ibu rumah tangga Agama : Islam Status perkawinan : Menikah Hubungan dengan pas

%PDF-1.6 %���� 1 0 obj <> /Outlines 5053 0 R /Pages 2 0 R /Metadata 5055 0 R /Type /Catalog >> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <> /Type /Page /Resources <> /Font <> >> >> endobj 4 0 obj <> stream |�y,�ف��[�r)��vf���^H���f��ͻ�{i�oT9M"C+U�2լX�i���� س��}ѷz�|�y��sE�\�IbdRc*�`�� Tߑ�AK|<���+��>����5�}~S��5T�O�H�����47���� sa�ۆ������ik΃:����&�����p_�hX2�A�_v�½�ݕ��ԇO��6��{`������

KEDIRI – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Kota Kediri menyampaikan tuntutan kepada para terdakwa kasus gagal ginjal di Pengadilan Negeri Kota Kediri, Rabu (04/10). Dari empat terdakwa, Direktur Utama PT Afi Farma, Arief Prasetya Harahap dituntut 9 tahun penjara.

Sementara tiga terdakwa lainnya, Nony Satya Anugrah, S.Farm, Apt. selaku Manager Quality Control), Aynarwati Suwito, S.Si, Apt. selaku Manager Quality Insurance dan Istikhomah, S.Farm, Apt. selaku Manager Produksi dituntut 7 tahun penjara.

Dalam tuntutan dibacakan, PT. Afi Farma menyebabkan kematian pada anak akibat meminum obat Paracetamol sirup produknya.

“Menuntut terdakwa 1 dengan tuntutan 9 tahun penjara, dan terdakwa 2,3 dan 4 dengan 7 tahun penjara dengan denda 1 milyar subsider 6 bulan kurungan,” terang Yuni Priyono selaku Ketua Tim JPU

Terkait putusan tersebut, majelis hakim memberikan kesempatan bagi semua terdakwa, untuk mengajukan pembelaan. Sidang akan dilanjutkan pada 18 Oktober 2023, dengan agenda pledoi terdakwa.

Air merupakan komponen penting dalam kehidupan, namun seringkali kurang diperhatikan. Anak – anak yang pergi bersekolah selama beberapa jam atau beraktivitas lama di luar rumah seringkali kurang mendapat asupan cairan yang cukup. Padahal, air pada tubuh anak menempati persentase yang besar dari berat badannya. Persentase air dalam tubuh anak lebih besar dibanding dewasa karena luas permukaan tubuhnya yang lebih besar dan kandungan lemak yang lebih sedikit.

Pada anak 1 tahun pertama, volume air total dalam tubuh sebanyak 65 – 80% dari berat badan. Persentase ini akan berkurang seiring bertambahnya usia, menjadi 55 – 60% saat remaja. Cairan diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, antara lain dalam metabolisme, fungsi pencernaan, fungsi sel, pengaturan suhu, pelarutan berbagai reaksi biokimia, pelumas, dan pengaturan komposisi elektrolit. Secara normal, cairan tubuh keluar melalui urin, feses, keringat, dan pernapasan dalam jumlah tertentu.

Cairan merupakan komponen yang penting karena status hidrasi yang cukup bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan cairan berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, massa otot, dan lemak tubuh. Diperkirakan, bayi usia 0 – 6 bulan memerlukan cairan 700 mL/hari; bayi 7 – 12 bulan memerlukan cairan 800 mL/hari; anak 1 – 3 tahun memerlukan 1300 mL/hari; anak 4 – 8 tahun memerlukan 1700 mL/hari; anak 9 – 13 tahun memerlukan 2400 mL/hari pada laki – laki dan 2100 mL/hari pada perempuan; anak 14 – 18 tahun memerlukan 3300 mL/hari (laki – laki) dan 2300 mL/hari untuk perempuan. Cairan ini dapat berasal dari makanan maupun minuman. Cairan dari minuman dapat berasal dari air putih, susu, atau jus buah.

(Baca Juga: Bagaimana Menangani Diare pada Anak?)

Perlu diperhatikan bahwa pada beberapa kondisi, anak memerlukan masukan cairan yang lebih banyak, seperti saat olahraga, cuaca yang panas/sangat dingin, dan saat berpergian jauh. Pada kondisi tersebut, perlu dipastikan bahwa anak memiliki akses untuk mengkonsumsi cairan. Anak lebih mudah mengalami dehidrasi dibanding orang dewasa karena memiliki sensibilitas rasa haus yang lebih rendah serta tidak dapat mengekspresikan rasa haus dengan baik.

(Baca Juga: Manfaat Olahraga bagi Kesehatan Anak dan Remaja)

Cairan tubuh yang kurang menyebabkan dehidrasi yang bervariasi dari ringan sampai berat. Gejala dan tanda dehidrasi antara lain rasa haus, berkurangnya produksi urin, urin berwarna pekat, mata cekung, tidak ada air mata saat menangis, turgor kulit yang buruk, serta penurunan kesadaran.  Bayi kecil yang tidak dapat menyampaikan keluhan umumnya menjadi rewel dan haus. Jika tidak ditangani, bayi dapat menjadi lemas, cenderung tidur, dan tidak responsif. Dehidrasi pada anak perlu cepat diidentifikasi dan ditangani karena dehidrasi berat yang berlanjut menjadi syok dapat mengancam nyawa.

Rekomendasi untuk orangtua:

Berdasarkan presentasi oleh  DR. Dr. Aman B. Pulungan, SpA(K), Dr. Dr. Sudung O. Pardede, SpA(K), dan  Dr. Antonius H. Pudjiadi, SpA(K), pada Pertemuan Ilmiah Tahunan IKA VIII, Makassar, 20 September 2016.

Penulis     : Dr. Natharina Yolanda

Reviewer  : Dr. Sudung O.Pardede,Sp.A(K)

Ikatan Dokter Anak Indonesia

Perlukah Suplementasi vitamin dan mineral pada bayi dan anak?

Yang Harus Dilakukan jika Anak Tersedak

Mempersiapkan Anak Berpuasa