Mobil Mobil Kepresidenan

Mobil Mobil Kepresidenan

Mobil kepresidenan Indonesia adalah mobil dinas resmi yang digunakan oleh Presiden Republik Indonesia. Mobil dinas biasanya digunakan untuk kegiatan resmi, penyambutan tamu negara atau kegiatan-kegiatannya. Kendaraan yang digunakan umumnya memiliki spesifikasi khusus yang telah ditentukan untuk memenuhi standar keamanan dan kenyamanan untuk seorang Presiden. Pada saat ini, mobil dinas kepresidanan yang digunakan adalah Mercedes-Benz S600 Guard.[1]

Mobil kepresidenan Indonesia mulai digunakan pertama kali oleh Presiden Soekarno. Di Indonesia, mobil bernilai sejarah saat ini disimpan di Museum Gedung Joang 45, Jakarta. Di antaranya adalah Mobil Buick-8 dan DeSoto sebagai kendaraan dinas pertama Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pertama Soekarno dan Mohammad Hatta.

Mobil Presiden Pertama RI Soekarno menggunakan mobil buatan Amerika Serikat, Buick-8. Mobil Presiden Sukarno itu diketahui merupakan tipe Limited-8, yang dibuat pada 1939. Buick-8 bukan mobil biasa, di zamannya ini cukup tangguh karena dibenamkan mesin bertenaga 5.247 cc.[2]

Kisah mobil ini menjadi mobil kepresidenan cukup menarik. Mobil ini ditemukan pada tahun 1945 di belakang kantor Departemen Perhubungan Masa Pendudukan Jepang (Sekarang kantor Direktorat Jendral Perhubungan Laut, Jalan Merdeka Timur, Jakarta) oleh Sudiro, ketua Barisan Banteng. Ia sendiri paham bahwa mobil Buick-8 itu tidak hanya sembarang mobil, konon mobil itu adalah mobil terbagus di Jakarta saat itu. Tokoh pejuang Kemerdekaan Indonesia tersebut lantas mendekati sopirnya dan membujuknya pulang ke kampungnya di Kebumen, meminta kunci dan mempersembahkannya kepada Presiden Soekarno, sebagai kendaraan yang dirasa pantas untuk dinasnya sebagai Presiden dengan nomor polisi Rep-1.[3]

Mobil ini, modelnya masih tampak berwibawa dan mengesankan meski berumur puluhan tahun. Ada selembar kaca yang memisahkan penumpangnya dengan pengemudi yang dapat dibuka dengan sebuah tuas yang diputar. Mobil ini adalah mobil type Limited-8, mobil utama Buick yang dikeluarkan pada 1939 Bukan Buick yang sifatnya seperti biasa yang dikeluarkan pada tahun 1931.[4]

Mobil DeSoto keluaran 1942 ini digunakan Wakil Presiden Indonesia, Mohammad Hatta. Berbeda dengan mobil Buick-8 yang merupakan hasil temuan di jalan, mobil ini hadiah dari pengusaha Djohan Djohor, pengusaha sukses di Jakarta masa itu dengan maksud untuk membantu memobilisasi perjuangan disamping menghindari perampasan dari pihak Pendudukan Jepang di Indonesia. Mobil inilah yang digunakan Mohammad Hatta dalam melaksanakan jabatannya sebagai Wakil Presiden baik di Jakarta maupun Yogyakarta. Mobil ini sempat berpindah tangan dan oleh pemiliknya digunakan sebagai angkutan umum (oplet). Namun kemudian dibeli kembali oleh Mohammad Hatta dan direstorasi kembali dengan bantuan pengusaha Hasyim Ning. Itulah sebabnya mobil yang bernomor polisi Rep-2 ini, yang sudah menggunakan transmisi otomatis kondisinya tidak sebaik Buick-8 Rep-1 itu. Pada mobil ini, seperti buick-8, terdapat sekat kaca yang memisahkan sopir dengan para penumpangnya. Berbeda dengan Buick-8 yang masih bisa digunakan, mobil DeSoto ini sudah tidak bisa digunakan lagi.[5]

Tidak hanya itu saja, beberapa mobil Presiden Sukarno lain yang dipakai untuk dinas adalah Cadillac 75, Mercedes-Benz 600, GAZ 13, Zil 111, Lincoln Cosmopolitan (limosin cabrio) dan Chrysler Imperial. Mobil bersejarah ini kini disimpan di Museum Gedung Joang 45 Menteng 31, Jakarta. Kondisinya cukup apik dengan warna hitam mentereng.[6]

masa kepemimpinan Presiden Soeharto, mobil kepresidenan yang dipakai adalah Mercedes-Benz 500SEL. Mercedes-Benz 500SEL memiliki spesifikasi keamanan tingkat tinggi. Mobil ini juga pernah digunakan Presiden AS Bill Clinton hingga Ratu Elizabeth II. Mobil Kepresidenan Soeharto juga telah dilengkapi kaca anti peluru. Belum lagi pada bagian bodi dilapisi baja dan platina hitam, sehingga tahan serangan peluru, mortir dan guncangan. Mercedes-Benz 500SEL mengusung mesin M117.963 delapan silinder berkapasitas 5 liter, yang mampu melaju hingga kecepatan 220 km/jam.[7] Mobil Kepresidenan Soeharto telah dilengkapi kaca antipeluru. Belum lagi pada bagian bodi dilapisi baja dan platina hitam, sehingga tahan serangan mortir dan guncangan. Mercedes-Benz 500SEL mengusung mesin M117.963 delapan silinder berkapasitas 5 liter, yang mampu melaju hingga kecepatan 220 km/jam. Pada tahun 1994, kala itu Soeharto mengganti mobil kepresidenannya menjadi Mercedes-Benz S600 dikarenakan mobil-mobil sebelumnya sudah usang.[8]

Setelah Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, mobil Mercedes-Benz S600, menjadi warisan bagi presiden-presiden lainnya mulai dari Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie (1998-1999), kemudian Abdurahman Wahid atau Gus Dur (1999-2001), dan Megawati Soekarno Putri (2001-2004). Di awal Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden, dia juga sempat merasakan ketangguhan Mercedes-Benz S600. Di masanya, mobil ini sudah tergolong sangat canggih, karena dilengkapi kaca dan bodi antipeluru, serta tahan dari serangan mortir atau granat.[9]

Saat ini Presiden Indonesia (Joko Widodo) menumpangi salah satu dari beberapa Mobil Pengawal yakni Mercedes-Benz S600 Guard berplat nomor "RI 1" atau "INDONESIA 1". dan kadang-kadang bendera Indonesia dipasang di samping kap mesin pada saat acara-acara resmi. Wapres Indonesia juga menumpangi mobil dan atribut yang serupa dengan Mobil Presiden.

Presiden dan Wakil Presiden RI, dikawal Paspampres dengan sejumlah mobil tergantung dari detail keamanannya, dimana Mobil Pengawalannya mayoritas terdiri dari Mercedes-Benz G-Class, Nissan X-Trail, Toyota Fortuner, dan Toyota Land Cruiser model serta Volkswagen Caravelle yang membawa perangkat jammer komunikasi. Selain mobil pengawal, Didalam Pengawalan tersebut juga mengikutsertakan beberapa Van Toyota Hiace untuk membawa rombongan dan tambahan aparat keamanan di motor Yamaha FZ1.

Terdapat Juga Mobil Kepresidenan lainnya seperti BMW 760Li Security, BMW X5 Security, Mercedes-Benz S-Class yang Terbaru, Toyota Land Cruiser, dan model Volkswagen Caravelle dan Toyota Alphard yang baru saja diakuisisi, semuanya dilindungi oleh bahan berlapis baja dan rata-rata berwarna hitam. Mobil-mobil ini juga dipakai untuk kedatangan pejabat asing.

Untuk perjalanan ke luar Jakarta model SUV lebih diutamakan daripada sedan sejenis Mercedes. Selama latihan militer, presiden Indonesia mengendarai kendaraan lapis baja berplat nomor 'INDONESIA 1", biasanya di Anoa. Presiden petahana Joko Widodo lebih suka menggunakan Volkswagen Caravelle atau Toyota Land Cruiser yang baru diakuisisi untuk perjalanan di luar Jakarta. BMW X5 yang tua terutama digunakan oleh mantan presiden Indonesia saat itu (Susilo Bambang Yudhoyono) selama banjir Jakarta 2007.

Para menteri kabinet Indonesia Maju menumpangi sebuah model Toyota Crown hitam, sebagai penunjang kerja para Menteri, yang biasanya dikawal oleh kendaraan Nissan X-Trail atau Toyota Fortuner hitam. Kendaraan Polri, baik motor maupun Nissan X-Trail selalu hadir di semua iring-iringan menteri kabinet.

Ada pemandangan berbeda dari mobil kepresidenan Prabowo Subianto. Mobil berkelir putih itu tak lagi menggunakan pelat nomor 'Indonesia 1'.

Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara penerimaan dan penyerahan memorandum Menteri Pertahanan RI. Pada kesempatan tersebut, Prabowo datang dengan mobil kepresidenan MV3 Garuda Limousine. Namun ada yang berbeda dari tampilan mobil kepresidenan garapan PT Pindad itu.

Saat ditumpangi Prabowo usai pelantikan presiden dan wakil presiden, MV3 Garuda Limousine itu menggunakan pelat 'Indonesia 1' berwarna merah. Namun pada penerimaan dan penyerahan memorandum Menteri Pertahanan, Garuda Limousine itu menggunakan pelat nomor 'RI 1'. Pelat nomor 'RI 1' itu juga berlatar putih bukan merah sebagaimana 'Indonesia 1'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baik 'Indonesia 1' maupun 'RI 1' dalam beberapa kesempatan sebelumnya memang tersemat di mobil kepresidenan. Sebelumnya Presiden ke-7 Joko Widodo juga menggunakan pelat serupa saat berdinas. Dalam catatan detikOto, pelat nomor untuk para pejabat negara diawali dengan RI baru diikuti oleh angka di belakangnya sesuai dengan kementerian. Selain menteri, para pejabat setingkat menteri juga mendapatkan pelat nomor dengan huruf depan RI tersebut.

Spesifikasi MV3 Garuda Limousine Mobil Kepresidenan Prabowo Subianto

Sementara untuk mobil yang ditumpangi Prabowo itu memiliki fitur dan spesifikasi yang diperuntukkan bagi seorang petinggi negara. MV3 Garuda Limousine dikembangkan khusus dari MV3 untuk kendaraan Presiden dan Wakil Presiden RI.

Kendaraan ini berwarna putih dengan tampilan eksklusif dan maskulin yang memiliki proteksi tinggi serta memberikan kenyamanan dengan material berkualitas serta fitur-fitur mutakhir. Garuda memiliki bobot 2,95 ton, dimensi panjang sekitar 5,05 m, lebar 2,06 m, tinggi 1,87 m serta desain long wheelbase yang nyaman dan lega. Kendaraan ini memiliki daya mesin 202 PS/199 dk, dan transmisi AT dengan 8 percepatan, dan memiliki kecepatan maksimum 100 km/jam.

Dengan portofolio produsen alpalhankam, PT Pindad menerapkan proteksi kendaraan sebagai prioritas utama dengan dibekali fitur keamanan seluruh area kendaraan meliputi body dengan material composite armor yang memiliki ketahanan terhadap munisi kal. 7,62 x 51 mm NATO ball & kal. 5,56 x 45 mm M193, kaca antipeluru level B5/B6, serta dilengkapi ban berukuran R21 dengan tipe Run Flat Tyre (RFT) yang bisa tetap melaju meski mengalami kebocoran di perjalanan.

Viscosity, grades, specifications, and more.